Sunday, April 26, 2015

KHASIAT LENGKUAS


YosriLengkuas1.jpg

Nama Tempatan: Lengkuas
Nama Saintifik: Alpinia Galanga stuntz
Nama Lain: Greater Galangal, laos,laja
Famili: Zingiberaceae
Lokasi dijumpai: Tanaman rempah
Asal: Asia

keterangan:

Lengkuas merupakan tanaman rempah yang biasa ditemui ditanam di sekitar rumah. Ia merupakan tumbuhan yang berizom dan berumpun.Ia boleh mencaai ketinggian hingga 2.5 metet.Lengkuas boleh tumbuhan di kawasan dataran rendah hingga ke kawasan tanah tinggi sekitar 1200 meter dari paras laut.Ia membiak melalui rizomnya. terdapat dua jenis lengkuas, lengkuas yang biasa digunakan dalam masakan selalunya berwarna putih manakala lengkuas untuk ubat mempunyai rizom berwarna merah yang lebih besar.Lengkuas memerlukan tanah yang bersaliran baik dan agak gembur untuk membantu pertumbuhan rizomnya.

kegunaan:


Lengkuas mempunyai khasiat untuk menambahkan selera makan,membersihkan darah, mencairkan kahak, merangsang otot dan mempunyai ciri-ciri afrodisiak. Kerana itu ia banyak dijadikan sebagai salah satu bahan dan jamu dan ubat untuk menguatkan tenaga. lengkuas juga dapat digunakan untuk merawat penyakit limpa bengkak dengan cara merebus 2 lengkuas sebesar ibu jari, 3 temu lawak sebesar ibu jari, dan segenggam daun dukung anak(segar atau kering) dan 3 cawan air hingga mendidih.Air ini kemudiannya diminum 2 kali sehari,pagi dan malam. kerana lengkuas juga mampu mencairkan kahak ia juga boleh digunakan untuk merawat bronkitis.Caranya: 2 ketul lengkuas,2 ketul temu lawak dan 2 ketul halia sebesar ibu jari direbus bersama daun kayu manis dan 3 cawan air untuk diminum pagi dan malam. lengkuas juga dapat meningkatkan tenaga batin dan merawat rheumatik

KHASIAT SAMBUNG NYAWA



frames

Nama Tempatan:
Sambung Nyawa
Nama Saintifik: Gynura procumbens
Nama Lain: Dawn Dewa, Leaves of the Gods, Googoolipid, Mollucan spinach,Sambung nyawa, Daun Dewa, am Akar, Akar sebiak, and Kelemai merah, bai bing cao
Famili: Asteraceae
Lokasi dijumpai: Asia
Asal: Asia

keterangan:

Sambung nyawa adalah jenis tumbuhan tahunan yang banyak digunakan dalam perubatan dinegaranegara asia tenggara seperti Malaysia , Indonesia dan Thailand. Ia mudah membiak melalui keratan batang dan mudah tumbuh di kawasan yang agak redup dan mempunyai kelembapan yang sedernana.

kegunaan:

Mengurangkan kadar kolestrol dan menurunkan tekanan darah tinggi.Di Malaysia ia juga digunakan untuk merawat sembelit,kencing manis dan kanser.Ia juga digunakan untuk merawat masalah buah pinggang.

KHASIAT KUNYIT


kegunaan:
Kunyit (Curcuma longa) merupakan  sejenis rempah yang banyak digunakan dalam kari dan masakan lain Asia Selatan. Kunyit juga digunakan untuk memberi warna kuning pada masakan.Selain kegunaan kepada masakan, kunyit juga terkenal di kalangan masyarakat Melayu dan India dengan khasiatnya sebagai ubat pembersih dalaman badan dan mencantikkan kulit. Di samping itu daun serta bunga kunyit bagi sesetengah masyarakat Melayu memang digemari sebagai ulam.
Khasiat;
Suatu kajian telah dilakukan oleh saintis penyelidik dari Universiti Tel Aviv, Israel mendapati kunyit mempunyai sejenis bahan aktif dikenali Curcumin. Dalam dos yang tinggi, unsur itu mampu memberikan kesan terapeutik untuk menentang keradangan. Menurut Dr. Shahar Lev-Ari dari Fakulti Kesihatan Awam, Perubatan Sackler Univeristi Tel Aviv, kajian yang dilakukan bersama para penyelidik lain mendapati Curcumin mampu melawan kanser apabila digabungkan dengan sejenis ubat antiradang yang lain. Curcumin bertindak meneutralkan radikal bebas selain mampu menjadi antioksidan bagi memusnahkan radikal bebas sebagai faktor penyebab utama kepada kewujudan sel-sel kanser. (Kosmo 17 Jun 2011)
Kunyit mempunyai sifat anti-radang,antioksida,anti kanser, pelindung hati. Kandungan kimia kunyit terdiri daripada minyak atsiri, sikloiserin, mirsen, metil farbinol, d.kamper, dan kurkurminminyak atsiri, sikloiserin, mirsen, metil farbinol, d.kamper, dan kurkurmin.Dalam perubatan tradisional melayu kunyit digunakan untuk mengubat tekanan darah tinggi,demam kuning,cirit-birit,meningkatkan selera makan,mengubat sakit perut, sembelit, kening berdarah,radang ginjal dan menyegarkan badan.Cara penggunakan untuk penyakit diatas ialah dengan cara menumbuk kunyit hingga halus,campurkan air dan tapis hampasnya dan diminum sekali sehari selepas makan.Kunyit juga banyak digunakan sebagai bahan ubatan dalam kosmetik keluaran tempatan.Menurut perubatan cina kunyit dapat meningkatkan pengaliran dan melancarkan perjalanan darah.
Kunyit juga dijadikan rawatan selepas bersalin. selalunya rizom kunyit dimakan bersama nasi sebagai ulam selama 40 hari pantang untuk mengembalikan kecergasan badan dan menyembuhkan luka dalaman.Kunyit yang dikisar bersama pegaga biasa dimakan seminggu sebelum kedatangan haid dan ini dikatakan dapat menghilangkan masalah keputihan dan vagina yang terlalu berair dan dapat meningkatkan keintiman hubungan suami isteri.Kunyit juga dikatakan dapat menjadikan penggemarnya awet muda.

Sunday, April 19, 2015

Bolehkah Mengadakan Ulang Tahun Pernikahan?



Saat ini banyak yang menyelenggarakan ulang tahun pernikahan. Apakah hal ini diperkenankan agama? Bagaimana hukumnya?
Baru saja seorang saudara merayakan ulang tahun pernikahannya yang kelima. Ini sesuatu yang unik, sebab sebelumnya, setahu penulis, ia tak pernah menyelenggarakan acara semacam ini. Apakah itu untuk tahun pertama, kedua, ketiga, dan keempat dari pernikahannya. Namun tiba- tiba saat datang kerumahnya, ia dengan tersenyum riang menyambut begitu senangnya. “Kebetulan kamu datang. Tunggu sebentar ya, kita mau selamatan ulang tahun pernikahan,”katanya.
Alangkah gembiranya diajak makan – makan gratis, apalagi ini termasuk private party. Acara hanya mengundang keluarga dekat saja, tak lebih dari 20 orang. Ayam goring, kwetiau, beraneka buah-buahan, dan makanan lain terhampar di karpet. Semua undangan duduk lesehan sambil menikmati minuman yang disediakan.
“Sudah lima tahun kami menikah. Rasanya sebentar, tapi saat dijalani begitu lama. Kerikil, aral rintangan mewarnai perjalanan ini. Kami belajar menjadi suami, istri, dan orang tua yang baik,” kata tuan rumah saat sambutan.
Acara itupun diakhiri dengan makan bersama, menyambung doa yang dibacakan orang tua. Meski sebutannya private party, tapi sebetulnya ia adalah selamatan sederhana yang guyub dan penuh keakraban.
Saat pulang dari sana, kami turut berdoa untuk kebahagiaan mereka. Semoga pernikahannya harmonis dan selalu menuju keadaan yang lebih baik dari hari ke hari. Saling mencintai dengan penuh, saling melayani dengan tulus, dan menjadi suami serta istri yang sebenar – benarnya.
Di luar doa itu, di benak penulis timbul pertanyaan. Bukankah ada yang mengatakan ulang tahun kelahiran itu haram? Bagaimana dengan ulang tahun pernikahan? Tapi benarkah segala jenis perayaan ulang tahun tidak diperbolehkan?
Meski tak setenar ulang tahun kelahiran, ulang tahun pernikahan di masyarakat kita sebetulnya sudah menjadi sesuatu yang jamak,”Ulang tahun perak”,”Ulang tahun emas”,”Ulang tahun sewindu”, ini beberapa bentuk ulang tahun pernikahan yang kerap terdengar.
Hukum ulang tahun pernikahan
Dalam melihat fakta ini ada dua pendapat yang mengemuka. Satu kelompok menyebut bahwa ulang tahun haram, sementara di sebelahnya menegaskan tidak ada masalah. Untuk itu di sini penulis akan menyebutkan dua pendapat itu agar menjadi pertimbangan kita bersama.
Pertama, yang mengharamkan mengemukakan argument pendapatnya dengan menegaskan begini: “Tidak pernah ada (dalam syari’at tentang) perayaan dalam Islam kecuali hari Jum’at yang merupakan Id (hari Raya) setiap pekan, dan hari pertama bulan Syawal yang disebut hari Idul Fitri dan hari kesepuluh Dzulhijjah atau disebut Idul Adha – atau sering disebut hari Ied Arafah – untuk orang yang berhaji di ‘Arafah dan hari Tasyriq (tanggal ke 11,12,13 bulah Dzul-Hijjah) yang merupakan hari Id yang menyertai hari Idul Adha.
Perihal ini lahir orang – orang atau anak – anak atau hari ultah perkawinan dan semacamnya, semua ini tidak disyariatkan dalam (Islam) dan merupakan bid’ah yang sesat.
Dalam literatur lain juga disebutkan bahwa perayaan ulang tahun itu tradisi orang kafir. Padahal Nabi Muhammad saw secara tegas menyatakan bahwa “Barang siapa yang meniru – niru suatu kaum maka ia menjadi bagian dari mereka.” Karena itu hal semacam ini diharamkan oleh agama.
Demikian dikatakan Syaikh Muhammad Salih al’Utsaimin yang disebutkan dalam Al-Bid’u wal-Muhdatsaat wa maa laa Asla Lahu, halaman 224. Hal yang sama juga ditegaskan dalam Fatawa fadhilatusy Syaikh Muhammad as-Saalih Al-‘Utsaimin, jilid 2, halaman 302.
Landasan dari pendapat ini adalah sabda Nabi Muhammad saw yang menyatakan:
“Jauhilah perkara – perkara baru (bid’ah). Sesungguhnya setiap bid’ah adalah sesat. Dan setiap kesesatan berada dalam Neraka”.
Dalam literature lain juga disebutkan bahwa perayaan ulang tahun itu tradisi orang kafir. Padahal Nabi Muhammad saw secara tegas menyatakan bahwa “Barang siapa yang meniru-niru suatu kaum maka ia menjadi bagian dari mereka.” Karena itu hal semacam ini diharamkan oleh agama.
Ulang Tahun pernikahan diperbolehkan
Sementara itu ada pula yang membolehkan ulang tahun pernikahan. Ada beberapa dalil yang digunakan sebagai dasar. Berikut beberapa argument yang disampaikan.
Pertama, dalam Ushul fiqh terdapat kaidah al-ashlu fi asy’ya al-ibahah illa ma dalla ad-adlilu ‘ala khilafihi (Dasar dari segala sesuatu adalah boleh kecuali ada dalil shahih yang melarangnya).
Kaidah hukum itu berdasarkan firman Allah, “Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu dan Dia berkehendak (menciptakan) langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit. Dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu.” (Q.S Al-Baqarah:29).
Maksudnya dalam setiap hal di luar persoalan ibadah, pada dasarnya diperbolehkan kecuali ada dalil yang shahih dan jelas mengenai keharamannya. Misalnya makan daging babi dan minum khamr, keduanya secara jelas dan tegas disebutkan keharamannya dalam Al-Quran. Prinsip inilah yang bisa dipakai dalam menentukan hukum segala sesuatu selain ibadah dan akidah.
Hal ini dipertegas oleh sabda Nabi saw, “Apa yang Allah halalkan dalam kitab-Nya, maka ia adalah halal (hukumnya) dan apa yang Dia haramkan, maka (hukumnya) haram. Sedang apa yang Dia diamkan, maka ia adalah suatu yang dimaafkan. Maka terimalah pemaafan-Nya, karena Allah tidak mungkin melupakan sesuatu”.(HR Hakim dan Bazzar)
Rasulullah juga bersabda, “Sesuatu yang halal itu adalah apa yang di halalkan Allah dalam kitab-Nya; dan sesuatu yang haram itu adalah apa yang diharamkan Allah dalam kitab-Nya; dan apa yang Allah diamkan (tidak sebutkan) berarti termasuk apa yang dimaafkan (dibolehkan) untuk kamu.”(HR Tirmidzi dan Ibnu Majah)
Bahkan Rasulullah saw melarang umat Islam mencari-cari alasan untuk mempersoalkan sesuatu yang Allah sengaja diamkan. Beliau bersabda, “Sesungguhnya Allah telah mewajibkan beberapa hal fardhu, maka jangan kamu abaikan; dan telah menggariskan beberapa batasan, maka jangan kamu langgar; dan telah mengharamkan beberapa hal, maka jangan kamu terjang; serta telah mendiamkan beberapa hal sebagai rahmat bagi kamu tanpa unsure kelupaan, maka jangan kamu permasalakan.”(HR Dar al-Quthni)
Dengan dalil-dalil ini kelompok yang membolehkan ulang tahun pernikahan menegaskan bahwa hal itu bukan sesuatu yang haram. Ulang tahun merupakan sesuatu yang tidak pernah diharamkan maupun dihalalkan. Karena itu secara dasar hukumnya mubah alias boleh.
Namun demikian, kebolehan ini bisa menjadi haram bila memberatkan bahkan menggunakan cara – cara yang tidak sesuai dengan syariat apalagi mengandung hal – hal yang diharamkan Allah swt. Seperti , alcohol, zina, maksiat, serta hal – hal yang memang secara prinsipil telah ditegaskan keharamannya oleh Allah swt dan Rasulullah saw.
Jika dalam pengadaanya lebih merupakan rasa syukur kepada Allah atas nikmat perjalanan pernikahan yang sudah dilalui, maka itu diperkenankan. Misalnya dengan mengadakan selamatan atau sekedar berbagi makanan dengan saudara, tetangga, atau teman. Bahkan sedekah selamatan yang diadakan bisa memperoleh pahala karena berbagi rejeki dan kebahagiaan dengan orang lain merupakan anjuran agama.
Menilik dari berbagai argument yang dikemukakan dua kelompok ini, menurut hemat penulis, ulang tahun pernikahan bukanlah sesuatu yang pasti ketentuan hukumnya karena Al Quran maupun hadits tidak pernah menyebutkan soal ini. Ia bisa haram, bisa boleh, atau bisa makruh. Ia menjadi bagian dari budaya masyarakat yang tidak dianjurkan pengadaannya sehingga tidak menjadi sesuatu yang sunnah atau wajib.
Pelaksanaan ulang tahun sangat diserahkan kepada niat sang penyelenggara. Apakah untuk hura-hura, pesta pora, bersenang-senang, sombong-sombongan, atau dengan hati tulus ingin bersyukur kepada Allah atas nikmat pernikahan yang ia terima? Atau dengan niat hendak berbagi kebahagiaan dengan sesama, baik saudara, teman, tetangga maupun kaum dhu’afa?
Jika niat baik yang menjadi dasar dan sepanjang acara dipenuhi hal – hal yang terpuji, maka ia menjadi boleh. Tapi jika niat dan pelaksanaanya melanggar norma-norma agama, maka jelas agama tidak pernah membolehkan. Bukanlah Nabi Muhammad saw telah menegaskan, “Innamal a’malu binniyati”, sesungguhnya (nilai) segala amal dilihat dari niatnya. Karena itu waspadalah dengan hatimu.
sumber : Anggun Majalah Pengantin Muslim Edisi 09 / II / Oktober 2009

Adakah Sambut Hari Lahir Baik.......Amalan Islam.



(Disalin dari sesi soal jawab, kuliah Riyadhus Salihin, 14.03.2014, Kajang)
Soalan: Saya ingin tahu adakah menyambut hari lahir adalah haram. Bagaimana kalau hari lahir saya disambut oleh anak-anak, atau anak-anak mengundang saya ke majlis tersebut yang mana susah untuk mencari alasan untuk tidak menghadirinya.
Jawapan:
Apa yang pasti, menyambut hari lahir tidak menepati sunnah Nabi sallallahu’alaihiwasallam. Kita dalam apa juga upacara, dalam apa juga amalan kita, tentulah kita menginginkan kebaikan di sebaliknya.
Adakah kita hendak melakukan sesuatu amalan yang akhirnya membawa mudarat kepada kita? Itu bukan orang yang berakal. Maka menyambut hari lahir, paling kurang tidak ada faedahnya. Tidak ada berkatnya. Tidak ada baiknya.
Mengapa kita kata begitu? Kalau benar ia ada keberkatannya, ada baiknya, ada rahmatnya, ada keredhaan di sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala, semestinya ia telah diajar oleh Nabi sallallahu ‘alaihi wasallam[1].
Kerana apa juga kebaikan yang kita tahu, tidak lain dan tidak bukan datang daripada Nabi sallallahu ‘alaihi wasallam. Selain yang datang bukan daripada Nabi, itu bukan baik, kerana kalau baik, ia telah diajar oleh Nabi. Maka apabila Nabi tidak mengajar sesuatu amalan itu, ini menunjukkan bahawa ia tidak baik.
Maka begitulah dalam masalah menyambut ‘Happy Birthday’, menyambut Hari Jadi. Kalau benar ia baik, pastinya telah ditunjukkan kepada kita oleh Nabi sallallahu ‘alaihi wasallam, atau paling kurang para Sahabat, atau paling kurang para ulama yang muktabar seperti Imam Al-Syafi’i. Ternyata Imam Al-Syafi’i tidak pernah mengajar pun.
Bahkan generasi Salafus Soleh keseluruhannya, mereka tidak pernah menyambut Hari Lahir atau yang seumpamanya. Ini menunjukkan amalan ini tidak ada (dalam Islam).
Bahkan bukti yang lebih nyata lagi, amalan menyambut hari lahir ini jelas ia daripada amalan orang kafir, orang Nasrani. Ada siapa yang ingin mengingkarinya? Tidak boleh hendak menafikan.
Ini jelas satu perbuatan meniru-niru orang kafir, yang mana ia satu perbuatan yang jelas bertentangan dengan Syarak. Kerana Islam menegah kita daripada meniru-niru orang kafir.
Maka sama ada kita menyambut hari lahir orang lain, atau orang lain sambut hari lahir kita, sama saja. Yang berbeza orang itu sahaja. Tetapi perbuatan itu sama. Ia adalah sesuatu yang ditegah.
Bolehkah anak-anak kita sambut ‘Happy Birthday’ kita? Saya tak sambut, anak-anak yang sambut? Ia tak jadi, kena juga orang yang punya birthday itu datang, tiup lilin, atau potong kek. Dari mana datang amalan-amalan ini? Kenapa potong kek? Kenapa tak potong buah atau benda lain?
Hendak menunjukkan bahawa itu semua adalah tasyabbuh (menyerupai amalan orang kafir). Tidak ada orang potong roti ke apa. Dia kena potong kek juga. Tasyabbuh atau tidak tasyabbuh? Siapa yang mengingkarinya jelas dia menafikan sesuatu yang jelas.
Susah untuk mencari alasan?
Kita hendaklah sentiasa mencari keredhaan Allah. Jangan kita dahulukan keredhaan manusia. Kalau kita dahulukan keredhaan manusia daripada keredhaan Allah, kita akan tersesat arah dan kita akan binasa akhirnya. Maka kayu ukur kita kena betul; keredhaan Allah kena sentiasa didahulukan.
Orang nak kata apa katalah. Tetapi kita tak nafikan bahawa manusia ini ada yang lemah, ada yang takut, ada yang tak berani. Apapun kita kena berusaha untuk kita mencari keredhaan Allah di atas keredhaan manusia.
Susah nak cari alasan? Alasan yang paling cantik, alasan yang insyaAllah selepas ini dia tidak akan ajak kita lagi, yang mana ini yang kita inginkan, kenapa nak pusing, kona sana kona sini, aku sakitlah, aku demam, anak aku sakit. Kalau begini, setiap tahun nanti dia akan jemput juga.
Tapi tentulah, buat apa nak marah-marah. Orang-orang ini tidak tahu, orang-orang ini jahil. Cakaplah dengan baik, senyum sehabis senyum, dan katakan, ini alasannya;
“Benda ini tidak ada asas dalam Agama, Nabi tidak ajar. Saya khuatir ini semua akan dimurkai oleh Allah.”
Berat. Percayalah. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman kepada Nabi sallallahu ‘alaihi wasallam,
إِنَّا سَنُلْقِي عَلَيْكَ قَوْلًا ثَقِيلًا
“Sesungguhnya Kami akan menurunkan kepadamu perkataan yang berat.” (Surah Al-Muzammil: 5)
Agama Islam ini memang berat. Hukum hakam Syarak ini memang berat. Ini tak boleh itu tak boleh. Sebenarnya benda yang boleh itu banyak sangat, tetapi kenapa kita cari juga benda yang tak boleh.
Apa pun, benda yang tak boleh kita kata tak boleh. Kita kena ada prinsip. Jangan kita jadi lalang, semua boleh, yang penting untuk maslahat dakwah, slow-slow lah. Slow lah, takkan sampai pun matlamatnya.
Apapun, carilah alasan, apapun kita tidak boleh menghadirinya. Kerana apa, kena ingat. Kalau kita pilih cara yang tidak betul, apa hasilnya? Hasilnya akan membawa mudarat kepada kita juga. Kita rasa mungkin kita pandai, tetapi Syarak sentiasa lebih pandai.
Kalau kita pergi sekali, katakanlah dengan apa juga sebab dan alasan kita pergi happy birthday. Boleh jadi kita duduk saja di tepi. Tetapi percayalah, selepas itu, tahun berikutnya kalau kita kata “Maaf, saya tidak boleh hadir kerana ini majlis yang tidak menepati sunnah Nabi”. Dia akan kata apa? “Eh, tahun lepas boleh kau datang?” “Oh, tahun ini kau dah dapat wahyu?”
Kita nak jawab apa? Hendak mengatakan bahawa adalah lebih berat untuk kita hendak membetulkan kesalahan kita yang dulu. Wallahu a’lam.
(Disalin dari sesi soal jawab, kuliah Riyadhus Salihin, 14.03.2014, Kajang) 
[1] Sabda Nabi sallallahu’alaihiwasallam, “Aku tidak meninggalkan sesuatu yang dapat mendekatkan kalian kepada Allah, kecuali aku sudah memerintahkannya kepada kalian. Aku pun tidak meninggalkan sesuatu yang menjauhkan kalian dari Allah, dan mendekatkan kalian ke Neraka, melainkan aku sudah melarangnya atas kalian”. (Sahih. Riwayat al-Baihaqi)